Rabu, 20 Januari 2016

INTEL INSIDE

 INTEL: INOVASI KOMUNIKASI KE END-USER





Selama beberapa dekade Intel mendominasi pasar mikroprosesor komputer. Perusahaan ini memiliki kinerja yang sangat baik, tercermin dari peningkatan penjualan dan laba. Dalam kurun waktu 12 tahun, sejak Intel Mikroprosesor 8088 diperkenalkan pada tahun 1979, tingkatan penjualan raksasa mikroprosesor ini meningkat 20 kali lipat hingga mencapai lebih dari US$20 juta. Kesuksesan Intel ini merupakan hasil perencanaan strategis yang kuat dengan menerapkan konsep pemasaran, yaitu memberikan nilai (value) terbaik dan kepuasan (satisfaction) konsumen lewat kepemimpinan produk (product leadership). Sebagai catatan, selain kepemimpinan produk, perusahaan juga dapat memberikan nilai yang prima melalui kenyamanan atau harga.

  Intel selalu berusaha memuaskan dan memanjakan pelanggan. Untuk beberapa pasar, konsumen menyesuaikan produk guna memenuhi kebutuhan khusus ceruk pasar. Intel secara konsisten membuat produk mutakhir dan mengomunikasikan keunggulan ini langsung pada end-user. Tujuannya untuk membentuk preferensi end-user yang kuat.



  
  Dalam baberapa kasus, inovasi yang dilakukan oleh Intel dinilai terlalu cepat, melampaui kebutuhan dan kemampuan serap pasar. Contohnya, pada awal tahun 90-an Intel membuat produk Intel Pentium terbaru, tapi infrastruktur komputer saat itu belum bisa mengakomodasikannya. Akhirnya Intel memutuskan membuat sendiri infrastruktur baru (sistem bus) yang dinamakan PCI. Sistem ini kemudian dibagikan kepada para pembuat komputer dan menjadi bus standar untuk PC serta membuka jalan bagi chip Intel yang lebih cepat.

  Saat itu pertumbuhan Intel tergantung pada peningkatan permintaan mikroprosesor, pertumbuhan aplikasi, dan penjualan PC. Pada awal tahun 2000-an, Intel menjalankan strategi pemasaran yang lebih maju lagi. Intel mencoba tidak bergantung pada produsen aplikasi, tapi mengembangkan berbagai aplikasi sendiri.

  Salah satu praktik pemasaran Intel yang mungkin kita ingat adalah yang dilakukannya pada pertengahan 1991. Kala itu Intel berusaha memperkuat hubungan dengan konsumen melalui kampanye ikaln "Intel Inside". Perusahaan chip secara langsung. Selama mikroprosesor masih berupa kepingan yang tidak dikenali dan tersembunyi dalam komputer, Intel mudah sekali tersaingi peniru dan pesaing. Kampanye "Intel Inside" melakukan terobosan dalam industri dan bertujuan menarik end-user komputer yang merupakan konsumen dari konsumen Intel.

  Iklan yang dibuat berusaha membangun brand awareness seperti iklan "Bunny People" yang mencoba menciptakan kepribadian pada merek dan meyakinkan konsumen bahwa produk perusahaan unggul dibandingkan pesaing. Selain itu, Intel memberikan subsidi iklan bagi perusahaan perakit komputer yang menggunakan logo Intel Inside. Setelah beberapa tahun dan menghabiskan uang ratusan juta dolar Amerika Serikat, Intel di kalangan pembeli akhir. Hal ini juga membuat chip Intel lebih menarik bagi pembuat komputer. 



  Sampai saat ini banyak di antara kita yang mengingat logo Intel Inside. Intel berhasil memberikan iklan yang dapat diingat lama oleh konsumen. Intel juga masih memiliki posisi market leader di industri. Setelah program promosi ini berjalan, perusahaan berhasil meraup penghasilan bersih sebesar US$1 miliyar untuk pertama kali pada tahun 1992. Pada akhir tahun 1993, nilai merek perusahaan berhasi meningkat menjadi US$1,8  miliar atau sekitar tiga kali lipat nilai penjualan pada tahun 1992.

  Langkah ini menjadi terobosan tersendiri di industri. Dari awalnya Intel hanya berusaha melakukan pemasaran secara B2B (busines-to-busines), Kemudian perushaan mulai mengenalkan mencoba meniru langkah perusahaan. Sayangnya mereka tidak dapat mengejar ketertinggalan dari Intel. Saat ini nama Intel dipersepsikan dengan kualitas, reputasi, dan inovasi salah satu komponen komputer yang penting.
 

Selasa, 19 Januari 2016

Swatch



 


Swatch merupakan merek arloji yang tentu tidak asing lagi bagi masyarakat luas. Swatch menggapai keberhasilan di banyak pasar di dunia. Swatch bahkan dianggap berhasil memengaruhi dan mengubah industri arloji dunia selamanya. hal ini tidak lepas dari peranan penting Max Imgruth selaku presiden direktur perusahaan pada tahun 1980-an.

        Sejak lama Swis telah dikenal sebagai negara produsen arloji paling terkemuka di dunia. Pencapaian ini tidak terjadi dalam sekejap, tapi merupakan  akumulasi pengalaman dan pembentukan kepercayaan pasar global dalam waktu yang sangat panjang. Pada tahun 1950-an industri arloji Swiss berhasil menguasai 80 persen pasra arloji di negara non komunis. Jam tangan Swiss dibuat oleh para perajin dengan tingkat keahlian tinggi, yang sebagian besar bergabung dalam dua perusahaan produsen arloji besar bernama Allgemeine Schweizer Uhrenindustrie (ASUAG) dan Societe Suisse pour I'industrie Horlogere (SSIH).



        Industri Swiss berhasil menguasai pasar sampai pertengahan tahun 1970-an. Dominasi industri arloji Swiss berkurang ketika jam elektronik mulai diproduksi secara massal. Hal ini mengubah situasi dan industri arloji selamanya. Pembuatan jam mekanik membutuhkan keahlian tinggi dan proses yang cukup memakan waktu, sedangkan jam mekanik membutuhkan keahlian tinggi dan proses yang cukup memakan waktu,  sedangkan jam elektronik dapat diproduksi secara massal dan menggunakan mesin otomatis. Perusahaan arloji Swiss mendapat perlawanan kuat dari para pendatang baru, terutama dari negara-negara Asia seperti pesaing ketat dari dari jepang dan produsen yang memberlakukan upah rendah seperti Hongkong, Singapura, Taiwan, dan Korea. Pesaing-pesaing ini dapat menyediakan arloji elektronik dengan harga murah dan tingkat akursi lebih tinggi.

          Arloji-arloji jenis baru ini sebenarnya memakai teknologi yang pertama dikembangkan di Swiss, yaitu penggunaan quartz di jam tangan pada tahun 1968. Namun, perusahaan Swiss dianggap lambat menangkap potensi teknologi baru ini. Mereka memiliki ketakutan karena teknologi baru ini belum teruji dan belum tentu konsumen menanggapinya dengan antusias. Perusahaan jepang mengadaptasi teknologi ini dan secara perlahan terus meningkatkan pangsa pasar internasional. Penguasaan pasar jam tangan Swiss terus merosot, bahkan pada tahun 1979 tercatat penguasaan pasar hanya sebesar sepertiga dari totoal industri. selain langkah yang diambil kompetitor, industri jam Swiss juga terpuku oleh resesi perekonomian di Swiss saat itu.
  

        Pada tahun 1985-an dua perusahaan terbesar Swiss, yaitu ASUAG dan SSIH, melakukan mereger yang diikuti dengan pengembangan strategi perusahaan. Upaya mereger ini berujung pada dipakainya Swatch sebagai nama perusahaan. Pada awalnya Swatch membidik pasar entry-level yang sebelumnya dirambah oleh para pesaing dari Jepang, seperti Seiko dan Citizien. Oleh karenanya, sangatlah penting bagi Swatch untuk memiliki faktor diferensiasi produk yang tidak dimiliki oleh produsen-produsen arloji lain.

      Swatch pun berupaya mengubah anggapan bahwa arloji hanyalah alat penunjuk waktu menjadi aksesori fesyen atau perhiasan. Perubahan strategi perusahaan memiliki beberapa elemen utama. Dari segi desain, arloji Swatch diarahkan pada empat konsep, yaitu muda dan trendi, aktif dan sporty cool dan bergaya hidup tinggi, serta klasik. Secara garis besar, semakin trendi desain suatu arloji tangan, semakin pendek siklus produknya di pasar. Sebaliknya, semakin klasik desain suatu arloji, semakin lama siklus produk itu bertahan di pasaran.

       Nama Swatch merupakan akronim dari second watch, sejalan dengan karakter produk yang bersifat kasual, menyenangkan, serta trendi sebagai aksesori. Swatch memang mengadaptasi banyak praktik bisnis dari dunia fesyen. Positioning-nya adalah produk berbiaya rendah tapi dengan teknologi tinggi, artistik, dan menonjolkan unsur emosional. Hal ini sangat berbeda dengan konsep sebelumnya yang menonjolkan unsur fungsional yang bersifat generik serta mengutamakan ketahanan (durability) produk.

  Dalam meluncurkan suatu produk, Swatch selalu memakai tema tertentu layaknya produk fasyen. Swatch juga membentuk komunitas yang fanatik dengan merek tersebut. Anggota komunitas mendapatkan sejumlah manfaat, seperti penawaran produk limited edition, pemberitahuan produk-produk terbaru yang diluncurkan, dan undangan untuk menghadiri acara-acara khusus bagi penggemar Switch.

  Perubahan orientasi Swatch berimplikasi pada perubahan pendekatan distribusi. Awalnya distribusi dilakukan di gerai-gerai fesyen terkemuka dan department store kelas atas. Agar sejalan dengan citra ekslusif yang ingin dibentuk, pendistribusian dibatasi di 5000 lokasi saja dengan proses seleksi serta pemilihan yang ketat.

  Switch menerapakan pendekatan produksi arloji yang memungkinkan adanya fleksibilatas. Perusahaan lain biasanya membutuhkan tambahan modal secara signifikan bila ada perubahan desain, yang ada gilarannya berimplikasi pada proses produksinya. Namun, tidak demikian dengan Swatch yang dapat melakukan perubahan tanpa menimbulkan biaya tambah sehingga memungkinkannya secara laluasa berkreasi dengan berbagai desain. pengalaman membuat arloji selama bertahun-tahun, digabungkan dengan dengan desain yang inovatif, menjadi kekuatan tersendiri dari Swatch.

  Saat ini Swatch memillki produk untuk berbagai segmen pasr dengan harga yang variatif. Swatch memakai mereka berbeda untuk pasar yanga berbeda agar citra yang dibangun tidak saling tumpang tindih. Sejumlah produk Swatch yang kini dapat ditemui di pasr. antara lain Blancpain, Glashutte-Orginal, Omega, Longines, Rado, Tissot, Calvin Klein, Certina, Mido dan tentunya merek Swatch sendiri.

TOYOTA

 

  TOYOTA CAMRY:"MAHKOTA" DARI NEGERI SAKURA

Tidak dapat dimungkiri industri otomotif bukan lagi didominasi produsen mobil asal Amerika Serikat. Saat tulisan ini disusun, banyak perusahaan otomotif asal Asia yang mulai unjuk gigi meramaikan dunia otomotif di berbagai belahan dunia. Di indonesia sendiri produsen otomotif asal Jepang sangat mendominasi pasar. Di bagian lain buku ini telah dibahas bagaimana upaya Honda menembus pasar Amerika Serikat dengan produknya andalannya, Accord. Sekarang mari kita lihat upaya yang dilakukan perusahaan Jepang lainnya, yaitu Toyota, dalam menembus pasar internasional dengan produk unggulannya yang dikenal dengan nama Camry.

 Camry adalah salah satu lini produk Toyota yang dipasarkan di hampir semua pasar otomotif di dunia. Nama Camry diadaptasi dari bahasa Jepang "kanmuri" yang  memiliki arti "mahkota" atau dalam bahasa inggris "crown". Kebetulan Toyota juga memiliki lini produk yang diberi nama Toyota Crown. Menariknya, Camry dibuat untuk menggantikan lini produk Toyota lainnya, yaitu Toyota Corona, yang dalam bahasa Latin juga berarti "mahkota". Selain itu, Perusahaan memiliki lini produk yang dinamakan Toyota Corolla. Kata "corolla" diadaptasi dari istilah ilmu botani untuk mahkota bunga. Rupanya Toyota memang merancang lini produk sedan perusahaan sebagai "mahkota" untuk dapat mengangkat citra merek Toyota.

 Toyota Camry pertama kali diterjunkan ke pasar pada tahun 1983. Model mobil sedan ini sengaja dibuat untuk melakukan penetrasi ke pasar Amerika Serikat, seperti Honda dengan model Accord-nya yang telah terlebih dahulu dipasarkan di pasr Amerika Serikat. Ini merupakan gong pertanda babak baru persaingan antara kedua perusahaan otomotif papan atas dari Jepang tersebut.





 Dengan kualitas yang prima, kondisi interior yang nyaman, dan mesin yang bandel, tak heran Toyota Camry dengan cepat menarik perhatian konsumen Amerika Serikat. Camry tak perlu waktu lama untuk mendapat pengakuan dari berbagai media. Majalah Consumers Digest menggolongkan Toyota Camry sebagai produk best buy pada tahun 1983 dan 1984. Selain itu, Camry juga mendapat penghargaan sebagai Most Trouble-Free car in America. Model pertama Toyota Camry ini pun cukup digemari oleh konsumen dan dipertahankan selama empat tahun.

 Keberhasilan model pertama Camry memberikan kepercayaan diri kepada Toyota untuk melakukan pengembangan produk berikutnya. Pada tahun 1987, perusahaan pun meluncurkan generasi kedua. kali ini Toyota lebih membekali diri  dalam persaingannya menghadapi Honda Accord, berupa peningkatan tenaga yang dihasilkan mesin. Camry juga mencari titik diferensiasi terhadap Accord yang dapat dirasakan terutama saat pengemudi menjalankan kendaraan. Accord menawarkan sensasi kepada pengemudi pada saat mengganti persneling, menambah kecepatan, dan merasakan permukaan jalanan yang dilalui. sedangkan Camry menawarkan kenyamanan berkendara yang dirancang sedemikan rupa sehingga mobil dapat melaju semulus mungkin. Pengendara tidak begitu merasakan apa yang terjadi di ruang mesin dan berbagai komponen lain.

  Aspek yang menjadi diferensiator ini mendapatkan tanggapan cukup baik dari konsumen. Secara bertahap, Camry semakin populer di pasar Amerika Serikat. Akhrinya pada tahun 1988 Toyota memutuskan membuat pabrik di Georgetown sehingga perusahaan dapat memproduksi Camry langsung di Amerika Serikat. Momen ini dinilai tepat untuk meningkatkan penetrasi pasar di negara ini. saat itu mulai banyak konsumen yang beralih menggunakan mobil produk Jepang. Mereka sudan semakin yakin akan kualitas dan keandalan mobil keluaran pabrikan Jepang.


  Beberapa tahun berikutnya jumlah produksi teru ditingkatkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Pada masa itu Camry benar-benar dianggap sebagai permata sekaligus mahkota perusahaan yang membantu memperkiat eksistensi Toyota di pasar Amerika Serikat. pada sekitar tahun 1990-an Camry berhasil meraih posisi sebagai mobil terlaris kelima di pasr Amerika Serikat.

  Generasi ketiga Camry mulai diluncurkan pada tahun 1992. Pada generasi ini  Toyota tidak hanya berfokus memperbaiki aspek fungsionalitas seperti yabg dilakukan saat mengembangkan generasi kedua. Pada generasi ini Toyota tidak hanya berfokus memperbaiki aspek fungsionalitas seperti yang dilakukan saat mengembangkan generasi kedua. Pada generasi ketiga Toyota juga berusaha memperbaiki Camry dari segi desain. Dari segi ekstrerior, Toyotga melakukan perancangan desain sedemikan rupa agar mobil terlihat lebih menarik dan aerodinamis. Dari segi interior, ruang kabin diperluas agar penumpang lebih nyaman lagi saat berkendara dengan Camry.

  Camry terus melakukan penyempurnaan desain setiap 4-5 tahun sekali. Secara konsisten Camry menjaga posisi di pasar otomotif, tidak hanya di Amerika Serikat tapi di banyak negara lain. Camry dianggap menawarkan value tinggi kepada konsumen, yang menunjukkan keseriusan Toyota dalam mengembangkan lini produk yang satu ini.

Senin, 18 Januari 2016

Burger King


BURGER KING: RAJA YANG MENCARI MAHKOTA

 

 

 


Tahun 1960 dianggap sebagai awal menguatnya industri makanan cepat saji terutama restoran dengan sistem waralaba. Gaya hidup masyarakat Amerika Serikat juga berubah mengikuti pola hidup yang cepat, ditandai dengan berkembangnya daerah pinggiran kota, mobil, dan televisi. Cikal bakal Burger King sendiri bermula pada tahun 1953, saat Keith J.Kramer dan Matthew Burns mendirikan usah bersama Insta-Burger King di Jacksonville, Florida. Perusahaan kecil ini sebenarnya memperoleh pendapatan dengan menjual perangkat memasak burger. Karena terbukti cukup efektif, produk ini cukup digemari dan mulai berkembang di daerah sekitar Jacksonville.

    Pada saat bersamaan, James McLamore dan David R. Edgerton sedang mencari-cari peluang bisnis. Mereka mendapatkan inspirasi setelah mengunjungi salah satu outlet McDonald's di California. Menurut mereka, bisnis ini memiliki peluang yang cukup besar, terutama karena sistem produksi inovatif yang mengadopsi sistem perakitan produk seperti di pabrik, tapi disesuaikan untuk konsep rumah makan. Mereka memutuskan membeli lisensi untuk memakai Insta-Burger King, Peralatan yang dibutuhkan dalam sistem produksi. Setelah mendapatkan peralatan yang dibutuhkan, outlet pertama Burger King pun didirikan pada tanggal 4 Desember 1954 di Miami. salah satu hal yang pertama yang dilakukan adalah melakukan rebranding perusahaan menjadi Burger King.

    Insting James dan David terbukti. Perusahaan dapat memaksimalkan peluang yang ada dan berhasil mengembangkan  perusahaan menjadi 40 lokasi pada tahun 1955. Pada tahun 1959, Insta-Burger King mengalami kesulitan finansial. Untuk memastikan ketersediaan peralatan, Jmaes dan David memutuskan membeli perusahaan ini.



    Permintaan akan mekanan cepat saji turut meningkat pada masa itu, karena usaha ini  memang terbilang cukup inovatif saat itu. Selain cepat dan praktis, perusahaan-perusahaan dengan konsep ini dapat membangun jaringan produksi dengan sangat baik. Burger King tidank ingin kehilangan momentum  pertumbuhan pasar ini dan mencoba memaksimalkan peluang yang ada. Pada tahun 1958, Burger King mulai membuat iklan televisi lokal di Miami. penggunaan televisi sebagai media utama untuk berpromosi dipertahankan sampai sekitar lima dekade. Agar  operasionalisasi perusahaan dapat mengjangkaui wilayah yang luas dan lebih cepat, Burger King mulai mengadopsi sistem wiralaba. Ekspansi  secara geografis pun dilakukan ke berbagai wilayah ke seluruh Amerekia Serikat dan pasar international. Industri makanan cepat saji mengalami peningkatan yang sangat pesat pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Persaingann antar rumah makan memperebutkan pangsa pasar berlangsung sangat sengit. Untuk pasar di luar Amerika Serikat, Burger King memulainya dengan membuka restoran di Puerto Rico yang merupakan restoran Burger King pertama di luar Amereka Serikat.

 Burger King merupakan salah satu jaringan restoran terbesar di Amerika Serikat dan berada pada jalur yang cepat untk menjadi produsen fast food yang sukses. Burger King mencoba mendorong pencitraan perusahaan lewat program iklan. Pada akhir 1960-an perusahaan mampu membeli slot iklan televisi. produksi unggulan Burger King yang sering ditonjolkan adalah Whopper, dengan slogan dan jingle "the bigger the burger, the better the burger."

    Namun, walaupun memiliki ambisi yang besar untuk melakukan ekspansi, perusahaan tidak dapat melanjutkan ekspansi tanpa sokongan dana yang kuat. untuk itu Burger King mengadakan merger dengan Pillsbury agar mendapatkan suntikan dana untuk melanjutkan ekspansi. Namun, setelah merger berhasil dilakukan Pillbury tidak melanjutkan rencana ekspansi, padahal saa itu McDonald's sedang melakukan ekspansi dengan gencar. Di sisi lain Burger King tidak dapat banyak berubah.
      Tahun 1970 Burger King membuka 167 restoran baru, tapi pada saat yang sama McDonald's membuka 249 restoran dan meluncurkan program pemasaran "you Deserve a Break Today". Tahun berikutnya Burger King "hanya" membuka 107 restoran sementara McDonald's membuka 384 restoran baru. Pada akhirnya McDonald's menjadi market leader dan Burger King terpaksa menjadi pemain kedua di industri.



      Tahun-tahun selanjutnya terjadi perang pemasaran di segala aspek pemasaran, mulai dari pengembangan produk, periklanan sampai dengan komunikasi media. Kompetisi yang sengit antara Burger King, McDonald's, dan Wendy's ini disebut juga sebagai "Battle of the Burgers".Burger King sempat memiliki kinerja baik yang tercermin dari naiknya pangsa pasar dan penjualan dair US$750.000 menjadi 1 juta serta meningkatnya rating konsumen. Keagresifan Burger King sempat tersandung gugatan McDonald's dan Wendy's. kedua kompetitor itu mengatak iklan Burger King menyesatkan karena mengklaim Burger King lebih populer dari pada McDonald's dan Wendy's. Permasalahan ini akhirnya diselesaikan diluar pengadilan (out of court settlement). Iklan Burger King ditarik dari penyiaran, tapi pangsa pasar Burger King meningkat dengan biaya para pesaingnya.

     Selama beberapa tahun kemudian, Burger King mengalami beberapa kali pergantian kepemilikan. Perusahaan juga pernah mengalami permasalahan beberapa franchisse besar tidak menghasilkan performa yang cukup baik. Pergantian kepemilikan ini juga cukup menggangu hubungan franchisse dan franchisor. Pada tahun 2002 perusahaan investasi TPG mengambil alih perusahaan dan melakukan sejumlah pembenahan. empat tahun kemudian TPG mengambil langkah strategis dengan menjual saham Burger King ke publik pada tanggal 18 Mei 2006, yang menghasilkan kapitalitalisasi sebesar US$425 juta dan tercatat sebagai IPO terbesar di Amerika Serikat untuk kategori jaringan rumah makan. dalam aspek pemasaran, TPG membuat slogan "Have it your way" dan program CSR dengan slogan sama. program itu mendapat respons cukup positif dari bebagai komunitas lokal.

        Perubahan langkah strategis lain terjadi pada 2 September 2010, saat TPG memutuskan menjual 31 persen saham kepada 3G Capital. Langkah ini dilakukan untuk memacu pertumbuhan Burger King. saat itu banyak negara terkena imbas krisis finansial dan banyak konsumen mulai meningkatkan konsumsi dirumah makan cepat saji. karena situasi ini, McDonald's berhasil meningkatkan pertumbuhan bisnis sementara Burger King justru mengalami kemunduran. Beberapa waktu kemudian 3G memutuskan mengakuisisi penuh kempemilikan perusahaan, menarik saham dan publik, dan melakukan beberapa restrukturisasi yang diperlukan seperti pembuatan menu baru yang menarik serta mengubah model outlet Burger King. 3G memberhentikan tujuh petinggi dan merumahkan 261 karyawan di kantor pusat. selain itu, 3G mengambil langkah menggencarkan usaha pemasaran Burger King, salah satunya dengan meluncurkan ikal televisi yang melibatkan banyak artis. Beberapa pengamat menyebut program ini adalah promosi terbesar yang dilakukan perusahaan sejak tahun 1954.

 Sampai saat ini Burger King masih berusaha merebut takhta pemimpin pasar dalam industri fast food. Burger King kehilangan momentum saat industri makanan cepat saji sedang berkembang pesatr dan semua pemain dalam industri sedang giat-giatnya melakukan pelebaran bisnis secara geografis. Pelajaran yang dapat kita diambil dari kasus ini adalah agar lebih berhati-hati dalam memilih mitra bisnis karena ketidakcocokan mitra  bisnis dapat mengganggu perkembangan bisnis. Kesesuaian mis, cara pikir dan strategi yang "kompatibel" dapat menentukan arah usah ke depan.

Haagen-Dazs


HAAGEN-DAZS: PERJALANAN MEMBENTUK MEREK PREMIUM

 

 Kisah pembuat es krim ini saat seorang pemuda bernama Reuben mattus mempunyai keinginan yang sangat kuat untuk mendiriikan perusahaan produsen es krim dengan kualitas sangat baik, bahkan terbaik didunia. pada masa mudanya Reuben membantu usaha keluarganya di bidang es krim dan es buah di New York. Bisnis keluarga ini terus berkembang dari tahun 1930-an sampai dengan 1940-an. Pada tahun 1961 Reuben dibantu istrinya mendirikan perusahaan es krim sendiri untuk mewujudkan impiannya.
 
   Karena sudah menguasai praktik menjalankan bisnis es krim, Reuben dapat dengan cepat mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan untuk mendirikan perusahaan es krim. Awalnya perusahaan memproduksi tiga rasa, yaitu vanila, coklat, dan kopi. meskipun baru mulai Haagen-Dazs berani memakai bahan-bahan pilihan seperti dark chocolate dari belgia dan biji vanila dari madagaskar. Perpaduan bahan ini memberikan rasa unik yang hanya dimiliki oleh produk Haagen-Dazs.

  Untuk nama perusahaan, Reuben memberi nama "Haagen-Dazs" agar menimbulkan kesan produk dibuat dari keahlian terbaik dikombinasikan dengan tradisi pembuatan es krim yang terbukti bertahun-tahun. Menarik diperhatikan bahwa perusahaan itu didirikan di Amerika Serikat tapi memakai nama yang memiliki kesan berasal dari skandinavia, padahal tidak ada bahasa di kawasan itu yang memiliki karakter huruf aa dan zs, Pada tahun 1999 proses pembuatan nama ini baru dibeberkan oleh anak perempuan Reuben yang bernama Doris Hurley dalam salah satu acara televisi. Doris mengatakan bahwa nama itu sebenarnya tidak berasal dari bahasa mana pun.



  Reuben awalnya berusaha membuat nama dari bahasa Denmark dengan alasan negara itu terkenal akan kualitas susunya yang baik. Namun, akhirnya ia mengarang nama dengan mencari kombinasi huruf dan kata-kata yang pas sampai akhirnya terciptalah nama yang unik dan orisinil karya Reuben tersebut.

 Awalnya produk ini hanya tersedia di toko-toko di kota New York dengan sistem titip-jual dan bei-putus. Namun, ,karena rasanya yang lezat terjadilah fenomena word-of-mouth positif yang didistribusikan ke seluruh pantai timur Amerika Serikat. Pada tahun 1976 barulah Doris Hurley membuka toko khusus yang menjual produk haagen-dazs. Karena memang telah memiliki pelanggan yang loyal, Doris dengan cepat melebarkan jaringan toko ke seluruh Amerika Serikat.

 Proses membangun brand awareness tidak selalu membutuhkan bujet yang besar. Haagen-Dazs membuktikannya, bahkan sebelum internet dikembangkan oleh pihak militer Amerika Serikat. Haagen-Dazs pertama kali muncul di Eropa pada tahun 1989. Saat itu Eropa sedang menghadapi resesi ekonomi, industri yang stagnan, dan pasar yang telah matang. Di industri telah ada sejumlah pemain besar seperti Unilever, Nestle, dan beberapa pemain kecil lain yang rajin beriklan, memiliki awareness tinggi, dan menguasai pasar toko swalayan di Eropa.

 Haagen-Dazs masuk ke pasar dengan produk es krim yang memiliki tingkat kekentalan tinggi, krim lebih banyak dan harga lebih mahal dari rata-rata industri. Harga produk ditetapkan lebih tinggi sekitar 30-40 persen dari para kompetitor terdekat, bahkwan sembilan kali lebih mahal dari pada produk kelas dibawahnya. Haagen-Dazs memilih sasaran konsumen yang telah mapan dan cukup dewasa. Positioning yang diambil adalah produk yang menawarkan kegairahan dan kesenangan yang dapat dinikmati sepanjang tahun. Nama produknya sendiri--seperti disinggung sebelumnya--menggambarkan ciri negara skandinavia yang berkesan alami dan segar.

 Grand Met--salah satu petinggi Haagen-Dazs saat itu--men coba jalur yang tidak biasa dalam berpromosi. Grand Met tidak mengeluarkan program iklan besar-besaran, tapi justru membuka tempat penjualan di beberapa tempat strategis yang sering dilewati orang. Kafe ini dibuat sedemikan rupa sehingga memiliki suasana eksklusif, mencerminkan kualitas, kebersihan, dan berkesan alami,. Karena banyak orang yang melewati daerah itu Haagen-dazs memanfaatkannya dengan menawarkan sampel dan mengupayakan agar atmosfer kafe selalu terlihat positif.

 Program pembagian sampel juga dilakukan dengan mensponsori beberapa acara kebudayaan, terutama yang berhubungan dengan seni yang memiliki nila kultural tinggi seperti opera untuk meningkatkan citra merek. Di acara-acara ini Haagen-Dazs pun memberikan sampel kepada orang-orang yang tepat sasaran. Haagen-Dazs juga masuk ke industri hotel dan restoran berkualitas tinggi serta hanya menjual kepada hotel dan restoran yang menampilkan Haagen-Dazs dalam menu. Sebagai program tambahan, Haagen-Dazs memberikan voucher untuk makanan di tempat tersebut kepada konsumen.

 Saat masuk ke segmen toko swalayan Haagen-Dazs menyediakan kulkas pendingin khusus sehingga terlihat berbeda dan cukup menonjol. Desain kulkas dibuat semenarik mungkin sehingga memikat perhatian konsumen. Pengenalan produk juga melibatkan program iklan dengan biaya rendah yang menggunakan hitam-putih, terinspirasi dari film 91/2 Weeks, dan didukung dengan peluncuran CD musik yang terjual hingga ratusan ribu keping.

 Hasilnya, dengan biaya hanya sebesar US$1 juta brand awareness Haagen-Dazs di pasar Amerika Serikat meningkat hingga di atas 50 persen. Nilai penjualan di Eropa meningkat dari US$10 juta menjadi US$180 juta dalam waktu hanya lima tahun. Kini Haagen-Dazs menjadi merek ternama di pasar es krim premium.

 Tahun 1983 Reuben menjual perusahaan kepada The Pillsbury dengan perjanjian mereka berkomitmen akan mempertahankan kualitas dan inovasi terbaik sesuai tradisi Haagen-Dazs. Dengan dukungan modal yang kuat perusahaan ini langsung melambung dan melakukan ekspansi ke banyak negara. Karena upayanya yang konsisten dalam menjaga kualitas sampai saat ini Haagen-Dazs dikenal sebagai merek premium di banyak negara di seluruh dunia.