INTEL: INOVASI KOMUNIKASI KE END-USER
Selama beberapa dekade Intel mendominasi pasar mikroprosesor komputer. Perusahaan ini memiliki kinerja yang sangat baik, tercermin dari peningkatan penjualan dan laba. Dalam kurun waktu 12 tahun, sejak Intel Mikroprosesor 8088 diperkenalkan pada tahun 1979, tingkatan penjualan raksasa mikroprosesor ini meningkat 20 kali lipat hingga mencapai lebih dari US$20 juta. Kesuksesan Intel ini merupakan hasil perencanaan strategis yang kuat dengan menerapkan konsep pemasaran, yaitu memberikan nilai (value) terbaik dan kepuasan (satisfaction) konsumen lewat kepemimpinan produk (product leadership). Sebagai catatan, selain kepemimpinan produk, perusahaan juga dapat memberikan nilai yang prima melalui kenyamanan atau harga.
Intel selalu berusaha memuaskan dan memanjakan pelanggan. Untuk beberapa pasar, konsumen menyesuaikan produk guna memenuhi kebutuhan khusus ceruk pasar. Intel secara konsisten membuat produk mutakhir dan mengomunikasikan keunggulan ini langsung pada end-user. Tujuannya untuk membentuk preferensi end-user yang kuat.
Dalam baberapa kasus, inovasi yang dilakukan oleh Intel dinilai terlalu cepat, melampaui kebutuhan dan kemampuan serap pasar. Contohnya, pada awal tahun 90-an Intel membuat produk Intel Pentium terbaru, tapi infrastruktur komputer saat itu belum bisa mengakomodasikannya. Akhirnya Intel memutuskan membuat sendiri infrastruktur baru (sistem bus) yang dinamakan PCI. Sistem ini kemudian dibagikan kepada para pembuat komputer dan menjadi bus standar untuk PC serta membuka jalan bagi chip Intel yang lebih cepat.
Saat itu pertumbuhan Intel tergantung pada peningkatan permintaan mikroprosesor, pertumbuhan aplikasi, dan penjualan PC. Pada awal tahun 2000-an, Intel menjalankan strategi pemasaran yang lebih maju lagi. Intel mencoba tidak bergantung pada produsen aplikasi, tapi mengembangkan berbagai aplikasi sendiri.
Salah satu praktik pemasaran Intel yang mungkin kita ingat adalah yang dilakukannya pada pertengahan 1991. Kala itu Intel berusaha memperkuat hubungan dengan konsumen melalui kampanye ikaln "Intel Inside". Perusahaan chip secara langsung. Selama mikroprosesor masih berupa kepingan yang tidak dikenali dan tersembunyi dalam komputer, Intel mudah sekali tersaingi peniru dan pesaing. Kampanye "Intel Inside" melakukan terobosan dalam industri dan bertujuan menarik end-user komputer yang merupakan konsumen dari konsumen Intel.
Iklan yang dibuat berusaha membangun brand awareness seperti iklan "Bunny People" yang mencoba menciptakan kepribadian pada merek dan meyakinkan konsumen bahwa produk perusahaan unggul dibandingkan pesaing. Selain itu, Intel memberikan subsidi iklan bagi perusahaan perakit komputer yang menggunakan logo Intel Inside. Setelah beberapa tahun dan menghabiskan uang ratusan juta dolar Amerika Serikat, Intel di kalangan pembeli akhir. Hal ini juga membuat chip Intel lebih menarik bagi pembuat komputer.
Sampai saat ini banyak di antara kita yang mengingat logo Intel Inside. Intel berhasil memberikan iklan yang dapat diingat lama oleh konsumen. Intel juga masih memiliki posisi market leader di industri. Setelah program promosi ini berjalan, perusahaan berhasil meraup penghasilan bersih sebesar US$1 miliyar untuk pertama kali pada tahun 1992. Pada akhir tahun 1993, nilai merek perusahaan berhasi meningkat menjadi US$1,8 miliar atau sekitar tiga kali lipat nilai penjualan pada tahun 1992.
Langkah ini menjadi terobosan tersendiri di industri. Dari awalnya Intel hanya berusaha melakukan pemasaran secara B2B (busines-to-busines), Kemudian perushaan mulai mengenalkan mencoba meniru langkah perusahaan. Sayangnya mereka tidak dapat mengejar ketertinggalan dari Intel. Saat ini nama Intel dipersepsikan dengan kualitas, reputasi, dan inovasi salah satu komponen komputer yang penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar